Kumpulan Proposal

Senin, 23 Juni 2014

Proposal Tesis: Penataan dan Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Banyumas

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN  DAN PENERTIBAN
PEDAGANG KAKI LIMA
(Evaluasi Perda Nomor 4 Tahun 2003 Tentang penataan dan Penertiban
 Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Banyumas)

 










DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PASCASARJANA ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2005
TESIS
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN DAN PENERTIBAN
PEDAGANG KAKI LIMA
(Evaluasi Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2003
di Kabupaten Banyumas)


Oleh :
AEMAN
P2FB03009


Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 27 Mei 2005


1.      Pembimbing Utama / Penguji I


Drs. Anwaruddin, M.Si
NIP. 131569008

3.   Penguji III


Dr. Slamet  Rosyadi, M.Si
NIP. 132164100

2.      Pembimbing Pendamping /  Penguji  II


Dra. Duswati, M.Si
NIP. 131771412
4.    Penguji IV


Drs. Muslih Faozanudin. M.Sc
NIP. 131996101


Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
memperoleh gelar Magister


Purwokerto, 27 Mei 2005
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


Direktur



Dr. Ir. Sudjarwo
NIP. 130529551
Ketua Program Studi
Ilmu Administrasi Publik


Dr. P. Israwan Setyoko, M.Si
NIP. 131569009

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS


Yang bertanda tangan dibawah :
Nama               : AEMAN
NIM                : P2FB03009
Program Studi  : Ilmu Administrasi Publik

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa, Tesisi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan bukan merupakan hasil tulisan atau pikiran orang lain.

Apabila dikemudian hari ternyata Tesisi ini hasil jiplakan dari tulisan atau karya orang lain maka saya siap dituntut sesuai hukum yang berlaku.






Purwokerto, ……Maret 2005
Penyusun

AEMAN






YANG SAYA MULIAKAN KEPADA :


Handa Hj Arahman Amen dan Bunda Siti Nursiba, serta adikku Saiful yang telah banyak mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil atas keberhasilanku, serta yang sangat saya kagumi yaitu teman sekaligus kakaku bapak Afrizal Suhendra yang tiada bosan-bosannya membisikkan di telingaku tentang prinsip-prinsip hidup yang lebih dinamis dan elastis. Jasa dan budi baiknya akan selalu abadi dalam ingatanku dan abadi dalam kehidupanku. Tak ada yang lebih berharga yang dapat saya berikan sebagai balasan atas kebaikan itu, keculai hanya doa semoga sang Maha pemberi selalu memberikan rejeki, kekuatan dan kemudahan baginya, Amien.
















RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan sekaligus mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung keberhasilan implementasi kebijakan penataan dan penertiban Pedagang Kaki Lima (Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 tahun 2003) di Daerah Kabupaten Banyumas khususnya dalam kota Purwokerto. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain  komunikasi, sumberdaya, sikap aparat pelaksana (disposisi), dan struktur birokrasi, dan metode yang dipakai dalam pen elitian ini adalah kualitatif.
Sumber  data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara, serta data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dan arisp-arsip yang terkait. Yang menjadi informan dalam wawancara ini adalah 10 orang yang terdiri dari 3 orang aparat Bakesbangtiblinmas (pagawai Pol PP), 3 orang dari aparat Disperindakop, 1 orang pegawai kantor Pelayanan Perijinan dan Investasi, 1 orang Pegawai PU Bina Marga, 1 orang aparat Kepolisian (satlantas), dan 1 orang pedagang Kaki Lima. Informan ini dipilih secara porposif.
Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber yakni membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berlainan. Analisa data yang digunakan adalah analisa interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 tahun 2003 di Daerah Kabupaten Banyumas  khususnya dalam kota Purwokerto kurang berhasil yang disebabkan oleh faktor-faktor antara lain, proses komunikasi yang kurang lancar, sumber daya yang terbatas, sikap aparat pelaksana yang kurang tegas (Disposisi Implementor) dan struktur birokrasi.

Kata kunci :      Efektifitas implementasi, komunikasi, sumber daya, sikap aparat pelaksana dan struktur birokrasi.








KATA  PENGANTAR


Puji dan syukur yang tiada hingga senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar magister pada Program Studi Ilmu Administarasi Publik. Judul myang diambil adalah “Implementasi Kebijakan Penataan dan Penertiban PKL (Evaluasi Perda nomor 4 tahun 2003 di Daerah Kabupaten Banyumas)”.
Kecuali itu, rasanya tesis ini tidak mungkin dapat tersaji dengan utuh seperti ini jika tidak ada bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu selayaknya penulis menyampaikan rasa penghargaan yang setinggi-tingginya khusus teristimewa kepada:
1.      Bapak Drs. Anwaruddin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis, sehingga tesis ini dapat disusun sesuai prosedur dan persyaratan ilmiah.
2.      Ibu Dra. Duswati,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah dengan ikhlas menyediakan waktu,tenaga, dan pikiran untuk menuntun sekaligus memotivasi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3.      Dr. P. Israwan,M.S. Selaku Ketua Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Publik yang selalu memberikan arahan dan kemudahan kepada penulis sehingga proses perkuliahan serta penyusunan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
4.      Dr. Slamet  Rosyadi, M.Si, selaku Dosen Penguji Utama yang telah banyak memberikan saran kritik dan usul pada waktu proses ujian tesis ini berlangsung. 
5.      Drs. Muslih Faozanudin, M.Sc, sebagai penguji pendamping yang tiada bosan-bosannya memberikan saran kritik dan usulan yang bersifat konstruktif, sehingga tesis ini dapat tersaji dengan sempurna dihadapan pembaca.
6.      Teman-teman kelas khususnya Bapak Afrizal Suhendra, Ibu Erawati, Bapak Wikharyono, dan juga teman-teman lain yang telah banyak membantu penulis baik moril maupun materil.
7.      Yang paling saya muliakan Handa Hj. Arrahman Amen dan Bunda Nursiba beserta adik saiful yang telah memberikan dorongan moril kepada penulis sehingga perkuliahan penulis dapat diselesaikan dengan baik. Dan tentunya masih banyak lagi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini.
Tiada yang lebih berharga yang dapat penulis sampaikan disini kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa baik semua pihak, dan teriring do’a semoga amal kebaikannya itu diterima disisi Allah SWT (Tuhan yang Maha Esa) Amien.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa walauun proses penyusunan tesis ini telah dilakukan melalui prosedur dan tahapan ilmiah serta dibimbing oleh Dosen-dosen yang kualitas keilmuannya tidak diragukan lagi namun tidak berarti tesis ini tidak memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, demi penyempurnaan tesis ini penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan usul yang konstruktif dari berbagai pihak sehingga tesis ini dapat tersaji dengan utuh demi pengembangan ilmu administrasi publik pada masa-masa yang akan datang.
Dengan segala kerendahan hati, akhirnya penulis mempersembahkan tesis ini kehadapan pembaca, semoga dapat memenuhi harapan walaupun belum sampai dapat memuaskan.




Purwokerto,                       2005
Penulis



DAFTAR ISI


DAFTAR ISI.......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ x
DAFTAR TABEL.................................................................................................... xi
DAFTAR MATRIK................................................................................................ xii
BAB I        PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1.      Latar Belakang............................................................................... 1
1.2.      Perumusan Masalah........................................................................ 6
1.3.      Maksud dan Tujuan Penelitian......................................................... 7
1.4.      Manfaat Penelitian.......................................................................... 7
BAB II       TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 8
1.1.      Konsep Kebijakan Publik .............................................................. 8
1.2.      Evaluasi Kebijakan....................................................................... 10
1.3.      Implementasi Kebijakan Publik..................................................... 11
1.      Komunikasi............................................................................ 13
2.      Sumber Daya......................................................................... 13
3.      Sikap Pelaksana..................................................................... 14
4.      Struktur Birokrasi................................................................... 15
1.4.      Kerangkan Pikir dalam Penelitian.................................................. 17
BAB III      METODE PENELITIAN...................................................................... 19
3.1.      Fokus Penelitian........................................................................... 19
3.2.      Metode yang Digunakan............................................................... 19
3.3.      Sumber data................................................................................. 21
3.4.      Teknik Pemilihan Informan............................................................ 21
3.5.      Teknik Pengumpulan Data............................................................ 22
3.6.      Pengolahan Data/Analisis Data atau Informasi................................ 23
3.7.      Lokasi Penelitian........................................................................... 24
3.8.      Sasaran Penelitian......................................................................... 25
3.9.      Validitas Keabsahan Data (Trusworthiness)................................... 25
BAB IV     HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 29
4.1.      Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................... 29
4.2.      Deskripsi Obyek Penelitian........................................................... 37
4.3.      Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 42
4.4.      Hubungan Antara Faktor serta Pengaruhnya Terhadap
Keberhasilan Implementasi Kebijakan Penataan dan
Penertiban PKL (Perda No. 4 Tahun 2003).................................. 66
BAB V       KESIMPULAN DAN IMPLIKASI...................................................... 69
5.1.  Kesimpulan................................................................................... 69
5.2.  Implikasi........................................................................................ 71
LAMPIRAN ,-




















DAFTAR GAMBAR

Gambar
1.      Proses Kebijakan Publik ..................................................................................... 9
2.      Diagram Kerangka Pikir.................................................................................... 18
3.      Pola Kerja Kinerja Sintesis Terfokus.................................................................. 20
4.      Bagan Model Analisis Interaktif.......................................................................... 24
5.      Jumlah Penduduk Usia 10 tahun keatas menurut Pendidikan
tertinggi yang diteramatkan tahun 2003 .............................................................. 37
6.      Skematis yang menggambarkan hubungan Antara Faktor
Secara langsung dan Tidak Langsung................................................................. 67




















DAFTAR TABEL


Tabel
1.      Data Kategori Pengangguran Terbuka tahun 2003 ............................................... 1
2.      Jumlah Anggota PKL Tahun  2003 ..................................................................... 3
3.      Data Tentang Jenis dan Jumlah Pelanggaran PKL Tahun 2003.............................. 5
4.      Jarak Tempuh dengan Kabupaten tetangga......................................................... 30
5.      Banyaknya Perusahaan Industri, nilai produk dan investasi
menurut sektor tahun 2003................................................................................. 34
6.      Banyaknya Penduduk yang Datang dan Pindah menurut Kecamatan
dan Jenis Kelamin Tahun 2003........................................................................... 35
7.      Banyaknya Perusahaan perdagangan menurut golongan usaha dan bentuk
Badan hukum perusahaan di banyumas tahun 2000-2003................................... 36

















DAFTAR MATRIK

Matrik
1.      Operasional Fokus dan Aspek........................................................................... 28
2.      Validitas Data............................................................................................... 45-46
3.      Daftar Pelaksanaan Penataan dan penertiban PKL............................................. 48
4.      Aspek Kepetuhan Pelaksana............................................................................. 49
5.      Kejelasan dan Ketegasan Aparat....................................................................... 52
6.      Aspek Proses Komunikasi................................................................................. 55
7.      Aspek Keberhasilan Komunikasi....................................................................... 57
8.      Aspek Personil (staf)......................................................................................... 60
9.      Aspek Fasilitas.................................................................................................. 62
10.  Aspek Tanggungjawab...................................................................................... 64
11.  Aspek Struktur Birokrasi................................................................................... 65






BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang
Persoalan mendasar yang masih dihadapi bangsa Indonesia adalah masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Hasil sensus BAPPENAS memperlihatkan bahwa setelah krisis ekonomi tahun 2002 jumlah penduduk miskin naik menjadi 49,5 juta jiwa atau 24,23 % dari 212 juta penduduk. Dari jumlah tersebut 31,9 juta penduduk pedesaan dan 17,6 juta penduduk  perkotaan (Banyumas dalam angka, 2002). Kecuali itu masih terus meningkatnya jumlah tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan kemampuan pembukaan lapangan kerja, dimana lowongan kerja yang tersedia hanya 10,9 ribu, sedangkan jumlah angkatan kerja pada tahun 2003 adalah mencapai 100,8 juta orang atau naik sekitar 1,03 % dari tahun sebelumnya. Jumlah pengangguran terbuka pada tiga tahun belakangan ini juga meningkat, dan hal tersebut secara jelas dapat dilihat dalam tabel.
      
Tabel 1. Data Kategori Pengangguran Terbuka
NO
KATEGORI PENGANGGURAN
2001
2002
2003
JUMLAH
1
Mencari Pekerjaan
5,330
5,909
5,623
16,826
2
Mempersiapkan Pekerjaan
159
114
114
387
3
Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan
2,124
2,625
3,082
7,831
4
Sudah bekerja tapi belum mau bekerja
392
457
712
1,561
JUMLAH
8,005
9,105
9,531
26,641
Sumber : BPS Kabupaten Banyumas 2004
   Tabel di atas memperlihatkan bahwa pada tahun 2001 pengangguran terbuka berjumlah 8,005 orang, angka itu naik menjadi 9,105 orang pada tahun 2002, dan pada tahun 2003 meningkat lagi menjadi 9,531 orang.


Rendahnya kemampuan pemerintah untuk membuka lapangan kerja dan masih tingginya angka kemiskinan tersebut terkait erat dengan masih rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2003 tingkat pertumbuhan ekonomi kita masih sekitar 4,0 % sedangkan tingkat penyerapan angkatan kerja hanya sekitar 1,5 juta orang. Ini berarti penciptaan lapangan kerja hanya sekitar 400 ribu per 1 % pertumbuhan ekonomi.
Selain itu jumlah pekerja disektor formal cenderung menurun, ini terkait dengan adanya upaya pemerintah merampingkan birokrasi. Banyaknya perusahaan yang pailit juga memberikan kontribusi bagi meningkatnya angka pengangguran. Karena hal tersebut mengakibatkan terjadinya PHK. Pada tahun 2001 pengurangan pekerja formal terjadi di pedesaan sebanyak 3,3 juta orang, tahun 2002 pekerja formal berkurang lagi sekitar 1,5 juta orang. Dari 1,5 juta orang tersebut sepertiga diantaranya merupakan pekerja formal di perkotaan.
Semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan terbatasnya lapangan kerja yang disediakan oleh pemerintah disatu sisi, serta kuatnya desakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup disisi yang lain tentu saja memaksa sebagian masyarakat  untuk mencari alternatif pekerjaan lain sebagai solusinya. Dalam hal ini sektor informal merupakan alternatif terbaik untuk mereka jalani, dan salah satu sektor informal yang banyak digeluti oleh sebagian masyarakat saat ini adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah PKL diberbagai kota diseluruh kota di Indonesia. Hasil survai yang dilakukan oleh koran suara demokrasi Indonesia bahwa populasi PKL se-JABOTABEK dan Bandung meningkat sampai 9,8 % setiap tahunnya pada tiga tahun belakangan ini, (SDI Jakarta, 2002)
Seperti halnya kota-kota lain, didaerah Kabupaten Banyumas juga terjadi hal yang sama, yakni semakin meningkatnya populasi PKL. Pertumbuhan PKL dikabupaten Banyumas sampai dengan tahun 2003 berdasarkan jenis dagangan dan persebarannya dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel 2. Jumlah Anggota PKL, Tahun 2003.
No
Jenis
Mata Dagangan
Purwokerto
Utara
Purwokerto
Selatan
Purwokerto
Barat
Purwokerto
Timur
Jumlah
%
1
Makanan dan minuman
60
309
69
173
611
54,50
2
Pakaian
-
1
17
131
149
13,29
3
Kaset
-
15
2
33
50
4,46
4
Bensin
5
4
6
9
24
2,14
5
Tambal ban
3
6
5
7
21
87
6
Lain-lain
-
54
31
24
109
9,72
7
Asongan
-
157
-
-
157
14,01
Jumlah
68
546
130
377
1121
100
Disperindagkop Kabupaten Banyumas Tahun 2002

   Data di atas menunjukkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2001 dengan jumlah PKL sekitar 1000 orang dengan persebarannya yang hampir merata seperti halnya tahun 2002. Hal ini berkaitan erat dengan jumlah pencari kerja yang terdafatar pada tahun 2002 sejumlah 36,186 orang (BPS Kabupaten Banyumas). Dengan banyaknya pencari kerja disatu sisi dan masih terbatasnya lapangan kerja yang tersedia menimbulkan potensi munculnya anggota PKL baru.
   Disatu sisi meningkatnya jumlah PKL cukup membantu pemerintah dalam hal mengurangi angka pengangguran, dan selain itu PKL juga merupakan tulang punggungnya sektor-sektor lain seperti sektor industri, produksi dan investasi yang ke semua sektor tersebut adalah kantong perekonomian negara. Ini artinya sektor PKL juga merupakan aset negara yang ikut memberikan kontribusi bagi lancarnya siklus roda perekonomian nasional  khususnya di bidang pemasaran. Dan kaitannya dengan potensi daerah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya yang banyak ditempati oleh industri, produksi, dan investasi, maka meningkatnya jumlah PKL didaerah ini sangat membantu lancarnya siklus roda perekonomian daerah.
   Di sisi yang lain meningkatnya jumlah PKL tersebut menimbulkan masalah tersendiri. Karena sebagai sektor informal, PKL memiliki sifat dan karakter yang cenderung berada di tempat-tempat strategis dan pusat-pusat keramaian kota, maka keberadaannya sangat rentan dengan terjadinya berbagai pelanggaran baik ditinjau dari segi ketertiban dan keamanan maupun ditinjau dari segi kebersihan dan keindahan kota, bahkan sangat potensial bagi terjadinya kemacetan lalu lintas, serta merusak peruntukan kawasan perkotaan.
   Dari uraian diatas menunjukkan bahwa sektor PKL merupakan bagian dari basis kegiatan ekonomi rakyat. Hal tersebut bila ditinjau dari segi ilmu administrasi publik maka didalamnya terdapat kewajiban pemerintah untuk mengatur dan melindungi keberadaan PKL. Dan atas dasar pertimbangan itulah sehingga dalam rangka mengantisipasi menjamurnya populasi PKL di daerah Kabupaten Banyumas maka pemerintah daerah Kabupaten Banyumas telah mengeluarkan perda nomor 4 tahun 2003. Perda ini secara efektif berlaku sejak tanggal 1 Juli tahun 2003. Secara garis besar perda tersebut memuat 2 hal pokok tentang penataan dan penertiban PKL. Untuk kelancaran penanganan kedua hal pokok di atas, maka pemerintah daearah Kabupaten Banyumas telah membagi dan menunjuk satuan organisasi perangkat daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dalam hal ini tugas penertiban diserahkan kepada BAKESBANGTIBLINMAS sebagai ketua penanggung jawab, sedangkan tugas penataan diserahkan kepada DISPERINDAKOP. Kedua hal tersebut secara resmi dituangkan dalam keputusan Bupati Banyumas sebagaimana terlampir.
   Semenjak diberlakukannya perda nomor 4 tahun 2003 ini terdapat berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh PKL. Berdasarkan data yang ada bahwa sampai dengan bulan Juli tahun 2004 terdapat 224 anggota PKL yang melakukan pelanggaran, dan keadaan tersebut selengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut :


Tabel 3. Data Tentang Jenis dan Jumlah Pelanggaran PKL.
NO
JENIS PELANGGARAN
PASAL YANG DILANGGAR
JUMLAH PELANGGAR DITINDAK
1
Tidak menjaga kebersihan, keindahan, dan ketertiban lingkungan
Pasal 2
2 orang
2
Mendirikan tempat usaha semi permanen/permanen
Pasal 9
18 orang
3
Meninggalkan sarana dagang dilokasi usahanya setelah selesai kegiatan usahanya
Pasal 9
90 orang
4
Melakukan usaha yang tidak sesusi dengan lokasi yang diijinkan pemerintah
Pasal 9
17 orang
5
Tidak memiliki izin penggunaan lokasi dan kartu identitas
Pasal 3
65 orang
6
Pelanggaran lain
Pasal 3,7,9
29 orang
JUMLAH
226 orang
Sumber Data ; Pol. PP, Kab. Banyumas 2004

MAU LEBIH LENGKAP? 
SMS 087730798777
PIN BB: 29D7349D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar